BAB 3 Desain Penelitian

 
1. Komponen di dalam Design Penelitian
 
Design pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan atau pengamatan serta memilih pengukuran,-pengukuran variabel, memilih prosedur dan teknik sampling, alat-alat untuk mengumpulkan data kemudian membuat coding dan editing, serta memproses data yang telah dikumpulkan.
            Suchman (1967) telah membagi design dalam pelaksanaan penelitian, yaitu :
§  Design sampel
§  Design alat (instrument)
§  Design administrasi 
§  Design analisis

A. Desain Sampel
Secara garis besar ada dua desain sample utama, yaitu Desain Probabilitas dan Desain Non-Probabilitas. Masing-masing kategor mempunyai sub-sub kategori yang lebih kecil. Dalam pembahasan ini, kita akan mulai dengan desain probabilitas.

       a.  Pengambilan Sampel Secara Random Sederhana (Simple Random Sampling)
Cara pengambilan sample dengan teknik ini ialah dengan memberikan suatu nomor yang berbeda kepada setiap anggota populasi, kemudian memilih sample dengan menggunakan angka-angka random.

Keuntungan menggunakan teknik ini ialah peneliti tidak membutuhkan pengetahuan tentang populasi sebelumnya; bebas dari kesalahan-kesalahan klasifikasi yang kemungkinan dapat terjadi; dan dengan mudah data dianalisa serta kesalahan-kesalahan dapat dihitung.

Kelemahan dalam teknik ini ialah: peneliti tidak dapat memanfaatkan pengetahuan yang dipunyainya tentang populasi dan tingkat kesalahan dalam penentuan ukuran sample lebih besar.

       b.  Pengambilan Sampel Secara Random Sistematis (Systematic Random Sampling)
Teknik ini merupakan pengembangan teknik sebelumnya hanya bedanya teknik ini menggunakan urut-urutan alami. Caranya ialah pilih secara random dimulai dari antara angka 1 dan integer yang teredekat terhadap ratio sampling (N/n); kemudian pilih item-item dengan interval dari integer yang terdekat teradap ratio sampling.

Keuntungan menggunakan sample ini ialah peneliti menyederhanakan proses penarikan sample dan mudah di cek; dan menekan keaneka-ragaman sample.

Kerugiannya ialah apabila interval berhubungan dengan pengurutan periodic suatu populasi, maka akan terjadi keaneka-ragaman sample.

       c.  Pengambilan Sampel Secara Random Bertahap (Random Multistage)
Desain ini merupakan variasi dari desain di atas tetapi lebih kompleks. Caranya ialah dengan menggunakan bentuk sample acak dengan sedikit-dikitnya dua tahap.

Keuntungannya ialah daftar sample,identifikasi, dan penomoran yang dibutuhkan hanya untuk para anggota dari unit sampling yang dipilih dalam sample. Jika unit sampling didefinisikan secara geografis akan lebih menghemat biayanya.

Kelemahannnya ialah tingkat kesalahan akan menjadi tinggi apabila jumlah sampling unit yang dipilih menurun.

       d. Teknik Pengambilan Sampel Secara Random Bertingkat  (Stratified   Random Sampling)
 d.1. Proporsional
Cara pengambilan sample dilakukan dengan menyeleksi setiap unit sampling yang sesuai dengan ukuran unit sampling. Keuntungannya ialah asepk representatifnya lebih meyakinkan sesuai dengan sifat-sifat ynag membentuk dasar unit-unit  yang mengklasifikasinya, sehingga mengurangi keanekaragamannya. Karakteristik-karakeristik masing-masing strata dapat diestimasikan sehingga dapat dibuat perbandingan. Kerugiannya ialah membutuhka informasi yang akurat pada proporsi populasi untuk masing-masing strata. Jika hal tersebut diabaikan maka kesalahan akan muncul.

d.2. Disporposional
Strategi pengambilan sample sama dengan proporsional. Peberbedaanya ialah terletak pada ukuran sample yang tidak proporsional terhadap ukuran unit sampling karena untuk kepentingan pertimbangan analisa dan kesesuaian.

       e. Teknik Pengambilan Sample  Cluster
Strategi pengambilan sample dilakulan dengan cara memilih unit-unit sampling dengan menggunakan formulir tertentu sampling acak, unit-unit akhir ialah kelompok-kelompok tertentu, pilih kelompok-kelompok tertsebut secara random dan hitung masing-masing  kelompok.

Keuntungan menggunakan teknik ini ialah jika kluster-kluster didasarkan pada perbedaan geografis maka biaya penelitiannya menjadi lebih murah. Karakteristik kluster dan populasi dapat diestimasi.

Kelemahannya ialah membutuhkan kemampuan untuk membedakan masing-masing anggota populasi secara unik terhadap kluster, yang akan menyebabkan kemungkinan adanya duplikasi atau penghilangan individu-individu tertentu.


       f.  Teknik Pengambilan Sample Kluster Berstrata (Stratified Cluster)
Cara menyeleksi sample dengan cara memilih kluster-kluster secara random untuk setiap unit sampling.  Keuntungannya ialah mengurangi keaneka-ragaman sampling kluster sederhana. Kelemahnnya ialah karakteristik-karaketristik kluster bisa berubah sehingga keuntungnnya dapat hilang karena itu tidak dapat dipakai untuk penelitiannya berikutnya.

       g.  Repetisi: Mulitple atau Sequensial (berurutan)
Dua sample atau lebih dari kluster di atas (F) diambil dengan menggunakan hasil-hasil dari sample yang lebih dahulu untuk merancang sample-sampel berikutnya. Keuntungan menggunakan teknik ini ialah memberikan estimasi karakteristik populasi ynag memfasilitasi perancangan yang efisien untuk sample-sampel berikutnya. Kelemahan teknik ini ialah penghitungan dn analisa akan dilakukan berulang-ulang. Sampling berurutan hanya dapat digunakan jika suatu sample yang kecil dapat mencerminkan populasinya.

       h.  Desain Non Probabilitas
      h.1. Penilaian (judgment):
memilih sample dari suatu populasi didasarkan pada informasi yang tersedia, sehingga keterwakilannya terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan. Keuntungannya ialah unit-unit yang terakhir dipilih dapat dipilih sehingga mereka mempunyai banayak kemiripan. Kerugiannya ialah memunculkan keanekargaman dan bias estimasi terhadap populasi dan sample yang dipilihnya.

h.2. Kesesuaian (Convenience):
Memilih unit-unit analisa dengan cara yang dianggap sesuai oleh peneliti. Keuntungannya ialah dapat dilakukan dengan cepat dan murah. Kelemahannya ialah mengandung sejumlah kesalahan sistematik dan varaibel-variabel yang tidak diketahui

h.3. Teknik Bola Salju (Snowball)
Memilih unit-unit yang mempunyai karakterisitik langka dan unit-unit tambahan yang ditunjukkan oleh responden sebelumnya. Keuntungannya ialah hanya digunakan dalam situasi-situasi tertentu. Kelemahannya ialah keterwakilan dari karakteristik langka dapat tidak terlihat di sample yang sudah dipilih.
 2. Jenis - jenis Desain Penelitian
 
Pengelompokkan design penelitian yang menyeluruh belum dapat dibuat dewasa ini, karena masing-masing ahli mengelompokkan jenis design penelitian sesuai dengan kondisi ilmuwan itu sendiri.
Ilmuwan McGrath (1970) mengelompokkan design penelitian menjadi lima, yaitu :
·         Percobaan dengan control
·         Studi (belajar)
·         Survey (pengamatan)
·         Investigasi (meneliti)
·         Penelitian tindakan

Sedangkan menurut Barnes (1964), design penelitian dibagi menjadi :
·         Studi “ Sebelum – Sesudah” dengan kelompok control
·         Studi “ Sesudah Saja” dengan kelompok control
·         Studi “ Sebelum – Sesudah” dengan satu kelompok
·         Studi “ Sesudah Saja” tanpa control
·         Percobaan ex post facto
 
Shah (1972) mencoba membagi design penelitian menjadi enam kenis, yaitu :
·         Design untuk penelitian yang ada control
·         Design untuk studi deskriptif dan analitis
·         Design untuk studi lapangan
·         Design untuk studi dengan dimensi waktu
·         Design untuk studi evaluatif - nonevaluatif
                  ·         Design dengan menggunakan data primer atau data sekunder 
          

BAB 3 Desain Penelitian BAB 3 Desain Penelitian Reviewed by fathurohman-blog on 21.22 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.